Rabu, 23 Januari 2013

KALAU KITA MATI KITA BAWA APA..?



 öNs9r& Èbù'tƒ tûïÏ%©#Ï9 (#þqãZtB#uä br& yìt±øƒrB öNåkæ5qè=è% ̍ò2Ï%Î! «!$# $tBur tAttR z`ÏB Èd,ptø:$# Ÿwur (#qçRqä3tƒ tûïÏ%©!$%x. (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# `ÏB ã@ö6s% tA$sÜsù ãNÍköŽn=tã ßtBF{$# ôM|¡s)sù öNåkæ5qè=è% ( ׎ÏWx.ur öNåk÷]ÏiB šcqà)Å¡»sù ÇÊÏÈ  

  
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di 
antara mereka adalah orang-orang yang fasik.

Selama ini betapa banyak orang yang sibuk memikirkan bagaimana mereka 
akan menghadapi masa tua mereka, takut jika tak memiliki  harta di saat tubuh mereka sudah tak memungkinkan lagi tuk bekerja,  takut tak dapat lagi memenuhi kebutuhan di saat tak ada lagi pendapatan yang mereka andalakan. Tapi bukankah hanya itu yang mereka pikirkan , mereka tak berpikir bagaimana mencari dan mengumpulkan bekal tuk masa setelah mereka tua, mereka seakan diperbudak oleh kemuslihatan dunia yang fana, mereka dituntut untuk mencari kesejahteraan diri, kesejahteraan yang tak pernah memberikan kepuasan dan slalu menuntut manusia untuk terus mencari, mencari, dan mencari kesejahteran itu dan menjadikannya hal terpenting yang bahkan jauh lebih penting dari pada usaha untuk mencari bekal melewati masa setelah mereka tua, mereka tak pernah sadar bahwa kata “mati” ini dapat datang kapan dan di mana saja bahkan saat kita berdiri di masa ema
s kehidupan kita
Masa setelah tua adalah masa yang paling lama yang akan kita alami. Masa yang kekal abadi, masa yang siap mengungkit dan menceritakan perjalanan hidup kita entah itu baik atau buruk tanpa kita harus meberitahunya terlebih dahulu, masa ini adalah masa yang siap memberikan kita jawaban atas segala hal yang kita lakukan dalam hidup kita, masa ini adalah masa setelah kita mati

.
@yd y79s?r& ß]ƒÏym Ïpuϱ»tóø9$# ÇÊÈ   ×nqã_ãr >Í´tBöqtƒ îpyèϱ»yz ÇËÈ   ×'s#ÏB%tæ ×pt6Ϲ$¯R ÇÌÈ   4n?óÁs? #·$tR ZpuÏB%tn ÇÍÈ   4s+ó¡è@ ô`ÏB Aû÷ütã 7puÏR#uä ÇÎÈ   }§øŠ©9 öNçlm; îP$yèsÛ žwÎ) `ÏB 8ìƒÎŽŸÑ ÇÏÈ   žw ß`ÏJó¡ç Ÿwur ÓÍ_øóム`ÏB 8íqã_ ÇÐÈ   ×nqã_ãr 7Í´tBöqtƒ ×puH¿å$¯R ÇÑÈ   $pkÈŽ÷è|¡Ïj9 ×puÅÊ#u ÇÒÈ   Îû >p¨Zy_ 7puÏ9%tæ ÇÊÉÈ  
sudah datangkah kepadamu berita (Tentang) hari pembalasan? banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka),diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. banyak muka pada hari itu berseri-seri, merasa senang karena usahanya, dalam syurga yang tinggi.

Adakah yang berpikir kita pasti bahagia setelah kita mati.? Atau berpikir bahwa kejahatan kita akan dilupakan setelah kita mati.? Jika kalian berpikir seperti itu maka kalian salah, siapa bilang kita pasti bahagia setelah kita mati justru setelah kita mati kita akan berada pada masa yang penuh konsekuensi,   konsekuensi atas segala tindakan yang kita lakukan di dunia, konsekunsi yang jauh lebih berat dari masa tua kita, konsekuensi yang harusnya kita persiapkan dari awal dan bukan malah menyelewengkan konsekuensi itu. Jika kita mempersiapkan semuanya dengan matang maka jawaban dari konsekuensi yang akan kita terima adalah mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan yang bahkan belum pernah kita bayangkan sebelumnya, sebaliknya jika kita tidak mempersiapkan semuanya dengan matang itu berarti jawaban dari konsekuensi yang kita terima adalah mendapatkan rasa pahit dan sakitnya penderitaan yang kekal.

Sayangnya, kini itu bukan lagi menjadi acuan utama seseorang untuk hidup, acuan utama seseorang hidup sekarang ini adalah menjadi yang terkaya dan terpopuler di antara rekan-rekannya, mereka berlomba dan tidak berpikir bahwa kepopuleran dan kekayaan itu yang mungkin justru menjerumuskan mereka pada penderitaan.

Orang – orang di dunia ini masih sangat gamang memikirkan kehidupan dunia, mereka terlihat santai dan tak peduli tentang masa setelah mati, mereka seakan berpikir bahwa mereka masih akan hidup 1000 tahun lagi padahal jika memang waktu itu telah tiba mereka bisa menutup mata tuk selamanya esok pagi di saat mereka sudah mempunyai banyak rencana yang akan ia lakukan.

Oleh karena itu sebelum tiba masa di mana nafas sudah tersekat di tenggorokan, lekas kumpulkan bekal, bukan bekal tuk masa tua kita melainkan bekal tuk masa setelah kita mati dan rubah segala hal yang belum benar menjadi benar dengan selalu berpikir bahwa kata “mati” siap menjemput kita kapan dan di mana saja kita berada. Mumpung belum terlambat sahabat...!
Beginilah keadaan ketika kita sudah tak dapat lagi menghirup udara segar yang nikmat ini..
                            
                                                                                                    ‘tsa’

1 komentar: