Keajaiban Rancangan pada Kemampuan Terbang Serangga
Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi.
Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat al Hasyr: 24)
|
Jika masalah penerbangan direnungkan,
burung segera terlintas dalam pikiran. Namun, burung bukanlah satu-satunya
makhluk yang dapat terbang. Beberapa jenis serangga juga dilengkapi dengan
kemampuan terbang yang melebihi kemampuan burung. Kupu-kupu Raja dapat terbang
dari Amerika Utara hingga ke pedalaman Benua Amerika. Lalat dan capung bahkan
dapat tetap diam di udara.
Para evolusionis menyatakan bahwa serangga
mulai terbang sejak 300 juta tahun yang lalu. Meski demikian, mereka tidak
mampu memberikan jawaban tuntas terhadap pertanyaan-pertanyaan mendasar
seperti: bagaimana caranya serangga pertama membentuk sayap-sayapnya, memulai
terbang, dan bisa diam di udara?
Evolusionis hanya menyatakan bahwa beberapa
lapis kulit tubuhnya mungkin telah berubah menjadi sayap. Sadar akan tidak
meyakinkannya pernyataan mereka, mereka juga menyatakan bahwa contoh
bentuk-bentuk fosil yang menguatkan penilaian ini tidak tersedia lagi.
Padahal, rancangan sempurna pada sayap
serangga tidak meninggalkan ruang bagi kejadian kebetulan. Dalam artikel
berjudul "The Mechanical Design of Insect Wings (Rancang Gerak Sayap
Serangga)," Ahli biologi Inggris Robin Wootton menulis:
Makin baik kita memahami guna sayap-sayap serangga,
makin canggih dan indah rancangannya terlihat… Bentuk-bentuknya umumnya
dirancang dengan cacat sekecil mungkin; cara kerjanya dirancang untuk
menggerakkan bagian-bagian rancangannya dengan cara yang terencana. Sayap-sayap
serangga menggabungkan kedua hal ini menjadi satu, dengan menggunakan
bagian-bagian rancangan dari beragam bahan lentur, yang terangkai secara
sempurna untuk memungkinkan perubahan bentuk dalam menanggapi kekuatan yang
tepat dan untuk menghasilkan pemanfaatan udara sebaik mungkin. Mereka malah
sudah lebih dahulu mempunyainya, jika memang ada kesesuaiannya dengan
teknologi.4
Di sisi lain, tak ada satu bukti fosil pun
untuk khayalan evolusi serangga. Inilah yang disebutkan oleh pakar ilmu hewan
Prancis yang terkenal Pierre Paul Grassé ketika beliau menyatakan, "Kita
berada dalam kegelapan ketika membahas asal mula serangga."5 Sekarang mari kita teliti beberapa keistimewaan
yang menarik dari makhluk-makhluk ini yang meninggalkan para evolusionis di
dalam gelap gulita.